1st day
Anyway,
karena pekan ini aku kembali stress dan kawan karibku [namanya Yuli] peka pada
kondisiku, akhirnya dia ngajak aku hang out, Alhamdulillah, it can reduce my
stress. Dimulai dari ahad siang kami menerjang hujan yang kian deras untuk
nonton layar tancep. Karena hari libur, ya ok ngantri donk dimana-mana, ga
dijalan, ga diparkiran, ga di kasir, ga di mushola. Weeeew semua serba antri.sebenernya
aku laper berat tapi kami harus ngantri karcis layar tancep dulu biar kita
kebagian tempat. Setelah sekitar 30 menit akhirnya kami bisa beli karcis. Alhamdulillah
juga dapat tempat yang lumayan. Setelah itu kita ngacir ke tempat makan yang
cucok dengan kantongku. Aku pesan 2 menu yang harganya lumayan miring, bento
ember kecil dan roti gulung ayam, [sebenernya ni kalau Peri Hutanku tau mesti
kata andalannya bakal keluar “kamu paling cuma lapar mata, jadi bento ember
kecil aj”], tapi ya gimana, karena aku dah kedinginan karena keujanan, sepatu kets
berkolam di kaki karena kebasahan, terus ngantri karcis yang panjang, akhirnya
aku laper badai, dari pagi belom ada makan juga. Aku datang kemeja dengan 2
menu pesananku dan 1 eskrim sundae coklat untuk Yuli. Yuli begitu liat aku
pesen 2 menu juga kaget. Tapi apa daya..kekekeke
Setelah
makan, kami sholat dulu dan k e layar tancep, didalam kami menikmati film nya,
dan mengharu biru juga pas nonton. Kelar nonton kami sholat, dan makan malam,
aku seneng kalau hang out sama Yuli, karena dia berani untuk mencoba tantangan
baru, selama aku berkawan dengannya yang ku pelajari dari dia salah satunya
berani mencoba tantangan baru. Walhasil, aku dan dia mencoba ke warung makan
yang ala eropa gitu, menunya ringan tapi ternyata enak dan mengenyangkan, dan
harganya ga lupa juga donkà
cucok dikantong. Yuli pesan fettuccini meatball + ice blend blackcurrant , dan
aku potato wedges [penasaran ini koq ada nama jenis sepatu di menu,wkwkwk] dan
minumnya aku pesan ice green tea [bayanganku yang datang es grinti yang warna
ijo gitu, tapi ternyata es teh biasa yang ada rasa green tea nya dan ukurannya
donk, jumbo banget yak].
potato wedges |
ice green tea |
Yuli |
After dinner
kami berniat ke Islamic Book Fair, mumpung ujan juga udah reda, tapi sesampainya
di parkiran, kami tersesat, kami seperti thawaf [muter], tanya bapak parkir sudah
ditunjukin arah yang bener sih, tapi saking luas tempatnya, walhasil otak dan
kaki kami bingung, akhirnya kami nemu parkiran motor tapi yang di luar pager,
kami malah ga nemu pintu pagernya biar bisa masuk parkiran dimana, wkwkwkwk,
yang paling ngenes ternyata ada mas-mas yang ngikutin kita sedari tadi
dibelakang kami sejak tanya arah parkiran motor ke bapak parkiran, mas2 itu
juga bingung dan ikutan tersesat. Wkwkwk. Setelah beberapa menit muter akhirnya
kami ketemu juga dengan si menur [nama motorku yang sudah tua], dalam hatiku
kalau aku pergi ke parkiran itu dengan Peri Hutanku pasti ga bakal tersesat,
karena itu tempat parkir favoritnya. Sedangkan aku dan Yuli kalau ke tempat itu
selalu parkir di luar, tapi karena parkiran di luar penuh jadi kami ditolak akhirnya
kami parkir di basement.
Lanjut perjalanan
setelah keluar dari tempat parkiran kami ke Islamic Book Fair untuk
mendengarkan kajian yang menarik. Perjalanan emang ga selalu mulus, beberapa
kali menur mati dijalan karena kedinginan, mesinnya yang renta, dan kalau ada
antrian panjang di jalan [macet] lupa di gas dikit, langsung dah ga tedeng
aling-aling, mati mendadak, yang ada aku dan Yuli panik jadinya, kekekekeke. ½ perjalanan
kami lalui dengan keadaan kering karena ujan dah reda. Tapi setelahnya ujan
mulai deres, dan posisi kami di tengah jalan yang ga bisa menepi untuk pake jas
ujan, akhirnya kami memilih untuk tancap gas sampai tempat kajian. Begitu sampai,
jaket kami basah, sepatuku lagi-lagi berkolam, dan sepatu Yuli basah dengan
sukses karena sepatunya yang bolong-bolong [bukan karena ngenes tapi emang
fashion]. Kami menunggu hujan reda dengan mengikuti kajian sampai selesai.
2nd day
Yup trip
ini masih berlanjut keesokan harinya di hari sabtu. Tapi hari ini kita mulai
pagi jam 10 karena kami memprediksi berdasarkan track record hujan beberapa hari
kemarin, hujan turun di siang hari sekitar jam 13. So, jam 10 kami datang
kajian lagi di Islamic Book Fair (IBF), lagi-lagi macet ya memang, karena pada
libur akhir tahun. Setelah sukses kami datang kajian, muter dikit di
stand-stand IBF, kami memutuskan untuk cabut ke tempat berikutnya. Tempat berikutnya
lumayan jauh, kita kerumah jahit gitu, disitu lengkap dengan alat-alat jahit,
pernak-pernik, baju dan busana muslim. Kami terkesima dengan kelengkapan
barang-barang di toko itu. Setelah sekitar satu jam mubeng-mubeng, kami lapar
berat. Kami memutuskan makan Coto Makassar yang memang terkenal enak di jalan
Krasak. Woohoooo sebelum menghadapi makanan lezat itu, kami harus berjuang
dijalan, dari macet yang kian parah, menur yang mati-mati dijalan, cari jalan
pintas, dan akhirnya sampai. Perjalanan hari ini kami tutup dengan 2 porsi Coto
Makassar+ 2 piring Pisang Ijo + 4 ketupat + 2 gelas aer putih.. Alhamdulillah Ya
Alloh rizki Mu sungguh nikmat. ^_^
Coto Makassar+es pisang ijo |
Thanks to :
Alloh SWT, Yuli, Peri
Hutan, and menur my lovely motorbike.
potato wedges nya kayak kentang biasa,,aku jg bisa bkin :P
BalasHapusudah makan coto masih pke pisang ijo?? bneran perut karet ^^