Pages

Senin, 31 Desember 2012

Stress- Doing Some Trip- Culinary-Take A Breath






1st day

                Anyway, karena pekan ini aku kembali stress dan kawan karibku [namanya Yuli] peka pada kondisiku, akhirnya dia ngajak aku hang out, Alhamdulillah, it can reduce my stress. Dimulai dari ahad siang kami menerjang hujan yang kian deras untuk nonton layar tancep. Karena hari libur, ya ok ngantri donk dimana-mana, ga dijalan, ga diparkiran, ga di kasir, ga di mushola. Weeeew semua serba antri.sebenernya aku laper berat tapi kami harus ngantri karcis layar tancep dulu biar kita kebagian tempat. Setelah sekitar 30 menit akhirnya kami bisa beli karcis. Alhamdulillah juga dapat tempat yang lumayan. Setelah itu kita ngacir ke tempat makan yang cucok dengan kantongku. Aku pesan 2 menu yang harganya lumayan miring, bento ember kecil dan roti gulung ayam, [sebenernya ni kalau Peri Hutanku tau mesti kata andalannya bakal keluar “kamu paling cuma lapar mata, jadi bento ember kecil aj”], tapi ya gimana, karena aku dah kedinginan karena keujanan, sepatu kets berkolam di kaki karena kebasahan, terus ngantri karcis yang panjang, akhirnya aku laper badai, dari pagi belom ada makan juga. Aku datang kemeja dengan 2 menu pesananku dan 1 eskrim sundae coklat untuk Yuli. Yuli begitu liat aku pesen 2 menu juga kaget. Tapi apa daya..kekekeke

                Setelah makan, kami sholat dulu dan k e layar tancep, didalam kami menikmati film nya, dan mengharu biru juga pas nonton. Kelar nonton kami sholat, dan makan malam, aku seneng kalau hang out sama Yuli, karena dia berani untuk mencoba tantangan baru, selama aku berkawan dengannya yang ku pelajari dari dia salah satunya berani mencoba tantangan baru. Walhasil, aku dan dia mencoba ke warung makan yang ala eropa gitu, menunya ringan tapi ternyata enak dan mengenyangkan, dan harganya ga lupa juga donkà cucok dikantong. Yuli pesan fettuccini meatball + ice blend blackcurrant , dan aku potato wedges [penasaran ini koq ada nama jenis sepatu di menu,wkwkwk] dan minumnya aku pesan ice green tea [bayanganku yang datang es grinti yang warna ijo gitu, tapi ternyata es teh biasa yang ada rasa green tea nya dan ukurannya donk, jumbo banget yak].



potato wedges
ice green tea
  


            





  


Yuli

                   After dinner kami berniat ke Islamic Book Fair, mumpung ujan juga udah reda, tapi sesampainya di parkiran, kami tersesat, kami seperti thawaf [muter], tanya bapak parkir sudah ditunjukin arah yang bener sih, tapi saking luas tempatnya, walhasil otak dan kaki kami bingung, akhirnya kami nemu parkiran motor tapi yang di luar pager, kami malah ga nemu pintu pagernya biar bisa masuk parkiran dimana, wkwkwkwk, yang paling ngenes ternyata ada mas-mas yang ngikutin kita sedari tadi dibelakang kami sejak tanya arah parkiran motor ke bapak parkiran, mas2 itu juga bingung dan ikutan tersesat. Wkwkwk. Setelah beberapa menit muter akhirnya kami ketemu juga dengan si menur [nama motorku yang sudah tua], dalam hatiku kalau aku pergi ke parkiran itu dengan Peri Hutanku pasti ga bakal tersesat, karena itu tempat parkir favoritnya. Sedangkan aku dan Yuli kalau ke tempat itu selalu parkir di luar, tapi karena parkiran di luar penuh jadi kami ditolak akhirnya kami parkir di basement.

                Lanjut perjalanan setelah keluar dari tempat parkiran kami ke Islamic Book Fair untuk mendengarkan kajian yang menarik. Perjalanan emang ga selalu mulus, beberapa kali menur mati dijalan karena kedinginan, mesinnya yang renta, dan kalau ada antrian panjang di jalan [macet] lupa di gas dikit, langsung dah ga tedeng aling-aling, mati mendadak, yang ada aku dan Yuli panik jadinya, kekekekeke. ½ perjalanan kami lalui dengan keadaan kering karena ujan dah reda. Tapi setelahnya ujan mulai deres, dan posisi kami di tengah jalan yang ga bisa menepi untuk pake jas ujan, akhirnya kami memilih untuk tancap gas sampai tempat kajian. Begitu sampai, jaket kami basah, sepatuku lagi-lagi berkolam, dan sepatu Yuli basah dengan sukses karena sepatunya yang bolong-bolong [bukan karena ngenes tapi emang fashion]. Kami menunggu hujan reda dengan mengikuti kajian sampai selesai.

2nd day

                Yup trip ini masih berlanjut keesokan harinya di hari sabtu. Tapi hari ini kita mulai pagi jam 10 karena kami memprediksi berdasarkan track record hujan beberapa hari kemarin, hujan turun di siang hari sekitar jam 13. So, jam 10 kami datang kajian lagi di Islamic Book Fair (IBF), lagi-lagi macet ya memang, karena pada libur akhir tahun. Setelah sukses kami datang kajian, muter dikit di stand-stand IBF, kami memutuskan untuk cabut ke tempat berikutnya. Tempat berikutnya lumayan jauh, kita kerumah jahit gitu, disitu lengkap dengan alat-alat jahit, pernak-pernik, baju dan busana muslim. Kami terkesima dengan kelengkapan barang-barang di toko itu. Setelah sekitar satu jam mubeng-mubeng, kami lapar berat. Kami memutuskan makan Coto Makassar yang memang terkenal enak di jalan Krasak. Woohoooo sebelum menghadapi makanan lezat itu, kami harus berjuang dijalan, dari macet yang kian parah, menur yang mati-mati dijalan, cari jalan pintas, dan akhirnya sampai. Perjalanan hari ini kami tutup dengan 2 porsi Coto Makassar+ 2 piring Pisang Ijo + 4 ketupat + 2 gelas aer putih.. Alhamdulillah Ya Alloh rizki Mu sungguh nikmat. ^_^

Coto Makassar+es pisang ijo


Thanks to :
Alloh SWT, Yuli, Peri Hutan, and menur my lovely motorbike.

1 komentar:

  1. potato wedges nya kayak kentang biasa,,aku jg bisa bkin :P
    udah makan coto masih pke pisang ijo?? bneran perut karet ^^

    BalasHapus